Sekolahsekolah yang statusnya bukan negeri merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan Australia, dan sekolah-sekolah swasta ini menampung 24% dari seluruh siswa dalam tahun 1982, jumlah yang terus meningkat semenjak awal 1970-an. Hampir semua sekolah swasta berkaitan erat dengan dewan-dewan gereja, di antaranya, sekolah-sekolah Katolik Roma memiliki jumlah sekolar yang paling banyak, menampung hampir 80% siswa-siswa swasta.
MAKALAH WAWASAN PENDIDIKAN SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh peserta didik di madrasah adalah pendidikan agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Namun, dalam perkembangan zaman saat ini pendidikan khususnya pendidikan agama Islam tidak hanya berpatok pada pendidikan yang ada dalam negeri namun diperlukan wawasan yang lebih luas menelaah kepada pendidikan yang ada di luar negri baik yang berasaskan agama islam maupun tidak agar tidak mengakibatkan pendidikan agama Islam tertinggal dan tidak mampu mengikuti perkembangan zaman yang ada. Salah satu negara yang perlu kita telik lebih lanjut yakni perkembangan pendidikan yang ada di benua Australia yaitu Australia itu sendiri yang mempunyai beberapa negara bagian diantaranya Victoria yang ber-Ibu kota-kan Melbourne, mengingat perkembangan pendidikan yang ada di sana berkembang sangat pesat maka perlu bagi kita sebagai seorang yang bergelut dalam pendidikan untuk memahami sistem pendidkan yang ada disana. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang “Sistem, Manajemen dan Pola-Pola Pendidikan di Australia“. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem dan pola pendidikan di Australia? 2. Bagaimana manajemen pendidikan di Australia ? C. Tujuan Makalah ini membahas tentang “Sistem, Manajemen dan Pola-Pola Pendidikan di Australia”. Makalah ini juga dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang sistem dan pola-pola pendidikan, serta manajemen pendidikan di Australia. BAB I PENDAHULUAN A. Sistem dan Pola Pendidikan di Australia Sekilas tentang Benua Australia, secara astronomis terletak pada posisi 10°41’LS – 43°39’LS dan 113°BT – 153°39’BT. Akibat dari letak astronomis ini, Australia dibagi menjadi tiga bagian daerah waktu, yaitu Waktu Australia bagian barat, Waktu Australia bagian tengah, dan Waktu Australia bagian timur . Gambar Benua Australia Australia memiliki enam negara bagian dan dua teritorial di daratan utama. Mereka adalah New South Wales NSW, Queensland QLD, Australia Selatan SA, Tasmania TAS, Victoria VIC, Australia Barat WA, Teritorial Utara NT dan Teritorial Ibu Kota Australia ACT . Melbourne sendiri adalah ibu kota negara bagian Victoria di Australia. Melbourne merupakan kota terpenting kedua dari segi bisnis dan kedua terbesar di Australia serta kota terbesar di Victoria. Sampai pada bulan Juni, 2011, Melbourne memiliki populasi 4,1 juta jiwa. Penduduk Melbourne biasanya disebut sebagai Melburnian’. Melbourne mempunyai sebuah motto yang berbunyi “Vires acquirit eundo” yang berarti “Kita bertambah kuat sejalan dengan kemajuan kita. Sampai tahun 2012, Melbourne sudah empat kali mendapatkan predikat “The World’s Most Liveable Cities” kota paling nyaman untuk ditinggali, yaitu pada 2002, 2004, 2011 dan 2012 . Pendidikan di Australia merupakan tanggung jawab negara bagian dan teritori. Setiap negara bagian atau wilayah pemerintah menyediakan dana dan mengatur sekolah negeri dan swasta dalam area otonominya, pemerintah federal membiayai universitas, namun mereka menetapkan kurikulum mereka sendiri. Secara umum, pendidikan di Australia mengikuti model tiga-lapis yang meliputi Pendidikan dasar primary schools, pendidikan menengah secondary schools/high schools, dan pendidikan tinggi universities dan atau tafe colleges . Pada kegiatan belajar mengajar di Autralia bahasa pengantar resmi yang di gunakan adalah bahasa inggris, namun pada beberapa sekolah menawarkan bahasa ektra misalnya bahasa mandarin, vietnam, Indonesia dan Jerman. 1. Tujuan pendidikan Tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui sistem pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada pendidikan kejuruan. Pada dasarnya pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan umum yang dinyatakan dalam undang-undang, tetapi pemerintah federal menyediakan hampir seluruh dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan. 2. Struktur dan jenis pendidikan a. Primary School Pendidikan Dasar Jenjang pendidikan sebelum sekolah dasar di Indonesia dan Australia Barat sama-sama dikenal dengan pendidikan prasekolah Kindergarten. Pendidikan prasekolah TK di Indonesia kebanyakan merupakan lembaga yang berdiri sendiri dengan gedung yang terpisah dari gedung sekolah dasar. Sedang Kindergarten di Australia kebanyakan menyatu dalam satu kompleks dengan Primary School, meski lokasinya agak terpisah sedikit dari sekolah dasar tersebut. Kelulusan taman kanak-kanak tidak menjadi persyaratan untuk masuk Sekolah Dasar. Meskipun kindergaten tidak menjadi persyaratan untuk masuk sekolah dasar, namun kebanyakan siswa sekolah dasar di Australia kebanyakan merupakan tamatan taman kanak-kanak. Waktu yang diperlukan untuk menyelesikan pendidikan dasar adalah 6–7 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6 atau 7 tahun. Berbeda dengan di Indonesia dimana siswa diharuskan menempuh ulangan-ulangan dan ulangan umum untuk dapat naik ke kelas berikutnya, siswa di sekolah dasar di Australia tidak mengenal ulangan. Mereka secara otomatis naik ke kelas berikutnya sejalan dengan pergantian tahun. Tahun pertama di sekolah dasar Australia disebut Year 1 dan seterusnya hingga Year 6. Ada Negara Bagian Australia yang menetapkan lama pendidikan dasar adalah 6 tahun New South Wales NSW, Victoria VIC, Tasmania TAS, dan Australian Capital Territory ACT. Tetapi ada juga yang menetapkan lama pendidikan dasarnya adalah 7 tahun South Australia SA, Northern Territory NT, Queensland Qld, dan Western Australia WA Magabook 2000. b. Pendidikan Menengah secondary schools/high schools Pendidikan menengah atau dikenal sebagai secondary schools di Australia memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di pendidikan menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 11. Jenjang pendidikan menengah berakhir pada Year 11. Untuk negara bagian yang menerapkan pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama 5 tahun saja yaitu di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA. c. Pendidikan Tinggi universities dan atau TAFE Colleges Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang ia ingin tempuh. Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang aplikatif, maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational Education and Training VET atau Colleges for Technical and Further Education TAFE. Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi tenaga teknisi. Jika siswa tersebut berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih bersifat teoritis. Maka ia akan memasuki perguruan tinggi universitas. Untuk dapat memasuki universitas, seorang siswa Australia harus menempuh Year 12 yang dikenal juga sebagai Matriculation Year. Dalam tahun terakhir dari pendidikan menengah ini, para siswa digembleng dengan intensif agar dapat lulus ujian negara dengan nilai yang memuaskan. Makin tinggi nilai yang diperoleh, makin mudah siswa tersebut memilih perguruan tinggi yang ia sukai. Seperti halnya di berbagai negara, paspor untuk dapat diterima di universitas favorit adalah nilai ujian Matriculation yang setinggi mungkin. Akan tetapi tidak semua yang mempunyai nilai baik dalam Matriculation Year dapat diterima langsung di perguruan tinggi yang diinginkannya. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan tempat di perguruan tinggi bersangkutan untuk bidang-bidang ilmu tertentu. Bagi siswa yang mengalami kejadian ini, mereka tidak perlu berkecil hati karena dapat memasuki perguruan tinggi dengan menempuh VET atau TAFE terlebih dahulu. Pada umumnya, perguruan tinggi akan menerima lulusan VET atau TAFE yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Nilai kredit yang telah diperoleh dari VET atau TAFE akan diperhitungkan dalam menentukan jenjang yang akan dimasukinya. Pendidikan tinggi universitas di Australia dapat di bagi menjadi dua jenjang, yakni jenjang sarjana dikenal sebagai undergraduate level dan jenjang pascasarjana dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh gelar Masters atau PhD. Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan memperoleh gelar Bachelor, yakni Bachelor of Arts BA atau Bachelor of Science Bsc tergantung pada bidang ilmu yang ditempuh oleh Mahasiswa/i tersebut. B. Manajemen Pendidikan Australia 1. Otorita Berdasarkan Konstitusi Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara bagian, di setiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga pendidikan prasekolah pada daerah itu. Departemen pendidikan merekrut dan mengangkat guru-guru, dan hampir semua staf/karyawan, menyediakan gedung-gedung, peralatan serta perlengkapan lainnya, dan menyediakan anggaran bagi sekolah-sekolah pemerintah. 2. Pendanaan Pemerintah Australia menyediakan dana yang sangat besar untuk lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Untuk mendapatkan bantuan dana, lembaga-lembaga harus mencapai tingkat kualitas dan persyaratan pertanggungjawaban yang ditetapkan dalam Higher Education Support Act 2003 Undang-Undang Dukungan Pendidikan Tinggi tahun 2003. Undang-Undang mensyaratkan bahwa sebuah institusi yang menerima dana dari Pemerintah Australia harus beroperasi pada tingkat kualitas yang sesuai, harus tunduk kepada satu otoritas akreditasi yang diberi wewenang yang terdaftar dalam daftar register Kerangka Kualifikasi Australia dan harus diaudit oleh suatu badan penjamin kualitas independen. Pemerintah Australia juga mengawasi pemberian layanan pendidikan dan pelatihan bagi siswa internasional di Australia melalui Education Services for Overseas Students ESOS Act Undang-Undang Layanan Pendidikan untuk mahasiswa Luar Negeri dan perundang-undangan yang terkait. Tujuan dari ketetapan itu adalah untuk melindungi kepentingansiswa internasional yang datang ke Australia dengan visa pelajar, dengan menyediakanjaminan kuliah dan keuangan dan dengan memastikan pendekatan yang konsisten dtingkat nasional bagi penyelenggara pendidikan yang teregistrasi. 3. Personalia Sejak tahun 1981, 92,000 orang guru purna waktu bertugas pada sekolah-sekolah pendidikan dasar 86,000 orang di sekolah menengah yang menjadikan rasio murid-guru 20,3 pada pendidikan dasar dan 12,9 pada pendidikan menengah. Pada seluruh sistem sekolah, rasio murid-guru tahun 1981 adalah 16,8, suatu kemajuan yang luar biasa dibandingkan dengan rasio pada tahun 1970 yaitu 23,2. Jumlah staf profesional serta staf pembantu lainnya juga naik. Dalam tahun 1990, jumlah guru pendidikan dasar naik menjadi 99,000 orang, dan guru sekolah menengah naik menjadi 103,000 orang. Hampir semua guru prasekolah dan pendidikan dasar serta kebanyakan guru-guru sekolah menengah dididik pada CAE; sejumlah guru-guru sekolah menengah, dan beberapa orang guru pendidikan dasar mendapat pendidikan di universitas. Sebagian guru-guru swasta mendapat pendidikan pada sekolah-sekolah pendidikan guru yang dikelola oleh badan- badan keagamaan. Lamanya pendidikan bagi guru-guru prasekolah dan pendidikan dasar biasanya empat tahun. Semua sistem sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan inservice education, termasuk peningkatan kualifikasi atau ijazah dengan menyelesaikan kuliah-kuliah yang disetujui terlebih dahulu. 4. Kurikulum Pusat Pengembangan Kurikulum Curriculum Development Centre, CDC dibentuk oleh pemerintah Commonwealth dalam tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendiseminasikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Buku-buku pelajaran dan ujian disiapkan oleh berbagai badan termasuk seksi kurikulum, departemen pendidikan, Dewan Penelitian Pendidikan Australia ACER, Pusat Pengembangan Kurikulum CDC, penerbit buku-buku akademik yang komersial, dan asosiasi guru-guru bidang studi. Namun Suatu kecenderungan pada semua sistem sekolah negeri semenjak awal 1970-an adalah pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Tetapi kecepatannya sangat bervariasi. Pada beberapa negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada negara bagian yang lain, pejabat-pejabat yang relevan di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir; detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian eksternal. Pada kedua territories , the Australian Capital Territory ACT dan the Northern Territory, sekolah relatif memiliki otonomi yang lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya atas dasar tujuan umum yang ditentukan di tingkat sekolah. 5. Ujian, dan kenaikan kelas Selama bertahun-tahun sistem pendidikan Australia menggunakan sistem penilaian eksternal yang ekstensif untuk menentukan kualifikasi siswa dan pemberian sertifikat atau diploma. Namun Sesudah Perang Dunia II hampir semua ujian eksternal ini dihapuskan, dan pada pendidikan dasar dan menengah, yang paling banyak dilakukan ialah kenaikan kelas siswa atas dasar usia. Hampir pada semua sistem, sekolah punya tanggung jawab melakukan ujian untuk setiap level setiap tahun kecuali pada tingkat akhir pendidikan menengah di saat ujian eksternal dilaksanakan. Pada hampir seluruh sistem sekolah, sertifikat pertama yang diterima siswa adalah pada akhir tahun pendidikan ke-10 berdasarkan penilaian internal sekolah. Pemberian sertifikat yang lebih tinggi diberikan pada tahun pendidikan ke-12, pada umumnya berdasarkan ujian eksternal. Pada ACT dan negara bagian Queensland, ujian internal sekolah yang sudah terakreditasi adalah sebagai pengganti ujian eksternal pada tahun pendidikan ke-12 Untuk masuk ke universitas dan CAE pada umumnya diperlukan kualitas performansi tertentu pada tahun pendidikan ke-12, walaupun kebanyakan institusi memberikan kriteria tersendiri bagi orang-orang dewasa yang-kebetulan tidak memenuhi persyaratan formal. Masuk ke TAFE dimungkinkan setelah menamatkan pendidikan 10 tahun dengan hasil yang memuaskan. Masalah yang terdapat dalam sistem ujian dan kenaikan kelas antara lain adalah mendapatkan keseimbangan antara ujian internal sekolah dan kesulitan belajar-mengajar yang mungkin muncul dalam kenaikan kelas otomatis berdasarkan usia 6. Penelitian pendidikan Penelitian pendidikan berkembang cukup pesat antara tahun 1960 dan 1980 karena berbagai faktor. Pertama, jumlah lembaga pendidikan tinggi dan staf akademiknya meningkat cukup besar, terutama pada bidang pendidikan guru. Sebagai contoh, pada tahun 1960, jumlah staf akademik di universitas hanya 70 orang, tetapi pada tahun 1980 jumlah itu meningkat 10 kali lipat. Kedua, terbentuknya asosiasi peneliti profesional, dan Asosiasi Penelitian Pendidikan Australia Australian Association for Research in Education, AARE pada tahun 1970 yang memberikan stimulasi atas kegiatan penelitian. Ketiga, terus meningkatnya bantuan dana dari pemerintah untuk penelitian. Oleh karena hampir semua penelitian pendidikan dilakukan oleh staf akademik dan mahasiswa pascasarjana pendidikan tinggi, maka banyak kegiatan penelitian itu mengikuti cara dan interes pribadi peneliti, dan oleh karena itu sulit untuk dikategorisasikan. Badan penelitian dan Pengembangan Pendidikan Education Research and Development Committee, ERDC berusaha mengkoordinasikan penelitian dengan pengidentifikasian bidang prioritas yang akan didukung dananya oleh pemerintah. Proyek-proyek penelitian yang mendapat naungan ERDC adalah induksi bagi guru-guru, multikulturalisme, pendidikan bagi siswa-siswi cacat fisik, penilaian atau ujian berbasis sekolah, kelas dan sekolah di arena terbuka, antar pendidikan transisi. BAB I PENDAHULUAN A. Kesimpulan Australia memiliki enam negara bagian dan dua teritorial di daratan utama yaitu New South Wales, Queensland, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, Australia Barat, Teritorial Utara, dan Teritorial Ibu Kota Australia. Adapun Melbourne sendiri adalah merupakan Ibukota Negara bagian Victoria. Secara umum, pendidikan di Australia mengikuti model tiga lapis yang meliputi; pendidikan dasar primary schools, pendidikan menengah secondary school, dan selanjutnya ke jenjang pendidikan tinggi universities dan atau TAFE Colleges. Dari segi manajemen pendidikan di Australia memiliki sistem sebagai berikut 1. Otorita 2. Pendanaan 3. Personalia 4. Kurikulum 5. Ujian dan kenaikan kelas 6. Penelitian. B. Rekomendasi Penulis merekomendasikan kepada pembaca supaya tidak menggunakan makalah ini sebagai acuan yang mutlak, karena makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis merekomendasikan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber – sumber lain untuk menyempurnakan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Negara Australia online, Di akses pada tanggal 10 Nopember 2014. WIKIPEDIA ENSIKLOPEDIA BEBAS. Australia online, Diakses pada tanggal 11 Nopember 2014. WIKIPEDIA ENSIKLOPEDIA BEBAS. Melbourne online, Diakses pada tanggal 11 Nopember 2014. Google online, Diakses pada tanggal 27 Oktober 2014. Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa Negara Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat, Australia dan Sudan online, Diakses pada tanggal 28 Oktober 2014.
. de270iu0ji.pages.dev/189de270iu0ji.pages.dev/130de270iu0ji.pages.dev/112de270iu0ji.pages.dev/136de270iu0ji.pages.dev/7de270iu0ji.pages.dev/123de270iu0ji.pages.dev/4de270iu0ji.pages.dev/242de270iu0ji.pages.dev/44
makalah sistem pendidikan di australia